Routing atau pe-rute-an bisa dikatakan merupakan “nyawa” dari jaringan komputer. Tanpa proses routing, mustahil data yang dikirimkan oleh suatu node akan sampai ke tujuan. Logika sederhananya, kita tidak akan mengirim sebuah paket atau bingkisan kepada sanak saudara atau teman yang berada di kota, kabupaten, provinsi, atau negara yang berbeda tanpa menggunakan jasa pengiriman barnag atau pos (kecuali tujuannya hanya mengirim bingkisan kepada tetangga sebelah rumah).

routing cisco

Ketika kita memberikan mandat kepada sebuah jasa pos untuk mengirimkan paket kita, maka pihak pengirim akan memeriksa kelengkapan-kelengkapan yang diperlukan seperti identitas pengirim, identitas penerima, alamat tujuan, nomor bangunan kantor atau tempat tinggal serta nomor yang dapat dihubungi.

Hal yang sama juga pada sebuah model jaringan komputer, hanya saja pada jaringan komputer, “Pak Posnya” adalah router. Router akan memeriksa alamat pengirim data serta alamat tujuannya lalu mencocokannya dengan tabel routing yang dimilikinya lalu mengirimkan data menuju ke alamat tujuan.

Prinsip Dasar Routing

Routing pada jaringan komputer merujuk pada sebuah proses pengambilan data dari sebuah perangkat dan mengirimkan data dari sebuah perangkat dari satu jaringan menuju ke perangkat tujuan pada jaringan atau network yang berbeda. Proses routing menggunakan alamat network dan alamat tujuan MAC Address digunakan untuk mengirimkan data dari router tepat kepada host tujuan serta memastikan bahwa paket data yang dikirim benar-benar sampai kepada host yang tepat.

Agar dapat saling terhubung satu sama lain, router haruslah mengenali setiap jaringan atau network yang terhubung dengannya, baik yang terhubung langsung (directly connected) maupun terhubung melalui perantara router lain (remote network). Setiap network address yang telah dikenali oleh router akan disimpan dalam tabel routing yang dimilikinya. Tabel routing berisi alamat-alamat network tujuan beserta alamat gateway yang digunakan untuk mencapai suatu network tujuan atau yang juga disebut sebagai entry route.

Tabel routing digunakan oleh router sebagai panduan untuk memilih jalur terbaik dalam mengirimkan sebuah paket data ke tujuan. Oleh karena itu dalam proses routing, pengisian entry route pada tabel routing di tiap-tiap router merupakan proses yang krusial dalam membangun sebuah komunikasi antar router. Contoh proses routing dapat dilihat pada topologi berikut ini>

topologi routing sederhana

Berdasarkan topologi diatas, agar PC0 dapat terhubung dengan PC1, maka router0 harus mampu mengenali jaringan 192.168.2.0/24 yang berada pada router1, begitupun sebaliknya router1 harus mampu mengenali network 192.168.1.0/24 yang berada pada router0. Dengan kata lain, entry route 192.168.2.0/24 harus terdapat pada tabelrouting yang dimiliki oleh router0 dan entry route 192.168.1.0/24 harus terdapat pada tabel routing yang dimiliki router1. Tidak adanya salah satu entry route pada salah satu tabel routing di ekdua router tersebut akan emngakibatkan komunikasi antara dua client tidak dapat terjalin dengan baik.

Melakukan pengisian entry route pada tabel routing dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, pertama seorang administrator dapat memasukkan setiap entry route secara manual ke dalam router. Proses memasukkan entry route atau network address tujuan secar manual ini dikenali sebagai static route. Cara kedua yaitu router secara otomatis akan mengisi sendiri entry route pada tabel routing yang dimilikinya dengan saling bertukar informasi dengan router-router lain yang saling berhubungan dengan menggunakan sebuah protokol routing yang telah disepakati. Proses ini disebut juga sebagai dynamic routing.