Jika pada distace vector router tidak memiliki pengetahuan yang jelas mengenai suatu model jaringan dikarenakan hanya menggunakan nilai metric sebagai parameter utama, maka pada link state protocol router akan memiliki pengetahuan yang terperinci mengenai suatu model topologi jaringan. Hal tersebut dapat terjadi karena sebuah router yang menggunakan link state akan mengumpulkan semua informasi (advertise) mengenai suatu jaringan secara rinci dari semua router yang berada pada suatu jaringan dan menyimpannya dalam basis data yang dimilikinya yang juga disebut sebagai LSDB (Link State Database). LSDB akan digunakan untuk melakukan kalkulasi dalam menentukan jalur terbaik yang digunakan.

Pada salah satu protokol link-state yaitu OSPF, pengumpulan informasi dilakukan melalui sebuah pesan routing update. Pada routing update, terdapat informasi penting yang juga disebut sebagai LSA (Link State Advertisement). LSA terdiri dari dua komponen utama, yaitu :

  1. Router LSA : Mengandung sebuah angkan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sebuah router (router ID), IP address dari sebuah router beserta subnetmask yang digunakan, kondisi interface (aktif atau padam), dan cost (metric) yang berhubungan dengan interface router.
  2. Link LSA : Mengidentifikasi tiap-tiap router yang terhubung dengan sebuah link. Dapat juga digunakan untuk mengetahui kondisi suatu link (aktif atau padam).

Ketika pertama kali aktif, router akan membanjiri (flood) jaringan dengan informasi LSA yang dimilikinya. Untuk melakukannya, router mengirim LSA yang dimilikinya kepada tetangganya, dan tetangganya akan meneruskan kepada yang lainnya hingga semua router memiliki informasi LSA tersebut. Proses ini akan menyedot pemakaian RAM pada router sehingga jika dibandingkan dengan distance vector, router yang menggunakan link-state protocol akan bekerja lebih berat sehingga penggunaan link-state lebih cocok digunakan pada router dengan spesifikasi tinggi.

prinsip kerja link-state protocol

Pada gambar terlihat bahwa tatkala router mengirimkan pesan LSA kepada router lainnya, maka router tersebut langsung meneruskan pesan LSA kepada router lainnya hingga semua router yang berada pada jaringan telah memiliki LSA tersebut. Untuk menghindari terjadinya looping maka sebelum terjadi pengiriman, router pengirim akan bertanya kepda router tetangga apakah telah memiliki LSA tersebut. Pengiriman hanya akan dilakukan jika kedua router tersebut merespon dengan pesan bahwa mereka belum memiliki LSA.

Seperti halnya distance vector, link-state juga akan melakukan pengiriman kembali (update) LSA secara periodik. Namun jika dibandingkan dengan distance vector, link-state akan melakukan update dalam jangka waktu 30 menit (pada OSPF). Hal ini akan lebih menghemat pemakaian bandwidth jika dibandingkan distance vector. Jika halnya suatu interface tiba-tiba padam, maka router akan segera melakukan kembali pengiriman LSA kepada router-router lainnya.